Mengapa Tuhan Tidak Menunjukkan Agama Yang Benar?

Tiap-tiap agama mempunyai Tuhan untuk disembah. Namun, hingga saat ini, telah ada ribuan agama yang bermunculan di muka bumi. Dengan kata lain ada ribuan juga Tuhan yang ada. Masing-masing agama pasti akan menolak wacana ini dengan membenarkan Tuhan mereka sendiri dan menyalahkan Tuhan yang lain. Dengan cara berdakwah, menyebarkan perintah, ilmu, bahkan berperang !!!

Simple nya, dengan kesusahpayahan manusia untuk membuktikan kebenaran Tuhan dalam agamanya, mengapa bukan Tuhan langsung yang menunjukkan agama mana yang paling benar?


Jika Tuhan Maha Berkuasa, mudah baginya untuk menunjukkan diri atau bukti yang nyata. 

Contoh konyol nya, perkenalkan saja dirinya dengan menuliskan di langit agar semua orang tau. Atau beri masing-masing manusia petunjuk langsung seperti misalnya kitab di samping tempat tidur saat bayi baru dilahirkan. Atau tanda lahir berupa nama Tuhan, dll

Jelas hal itu hanya contoh simple nya. Tapi intinya dengan cara apapun itu Tuhan bisa dong membuktikan kebenaran keberadaannya SENDIRI, tanpa perantara manusia atau kitab, yang malah akan susah untuk dibuuktikan dan diragukan kebenarannya. Namanya saja perantara, tidak bisa 100% benar dong. Anda pernah main kata berantai? Anda membisikan "saya mau makan siang" kepada si A. si A membisikan kepada si B, B ke si C, dan seterusnya. Namun bisa saja sampai di F pesan tersebut berubah menjadi "saya mau makan pisang". Anda paham? Ya, namanya Human Eror.

Dan lagi, jika Tuhan ada namun tidak bisa atau tidak mau mempertegas eksistensinya, maka seharusnya tidak menyiapkan hukuman bagi hambanya. Dengan disiapkannya Neraka sebagai hukuman manusia yang tidak percaya kepadanya, lebih menunjukkan ke egoisan Tuhan dong. Bukannya di bimbing, ini malah disiapkan hukuman. Wah, suka banget menghukum nih kayaknya.

Karena tidak adanya bukti nyata, banyak agama yang tercipta. Banyak juga orang yang tidak percaya adanya Tuhan. Lalu, saya ada pertanyaan menarik yang mengikuti,

Bagaimana jika saya terlahir di keluarga yang tidak mengenal agama dan tuhan?

Katakanlah sebagai contoh dari ribuan agama di seluruh dunia ini ternyata Islam adalah agama Tuhan yang sebenar-benarnya. 

Asal mula penyebaran Islam di daerah Timur/Arab dan dibawa oleh manusia arab bernama Muhammad dimulai pada tahun 2000. 

Saya lahir di Indonesia pada tahun 2001. Dan jarak Indonesia-Arab sangatlah jauh.

Jadi, Muhammad baru bisa datang ke Indonesia melakukan kampanye agama nya pada tahun 2011.

Namun sayangnya saya meninggal di Indonesia pada tahun 2010. Jadi saya hanya hidup selama 10 tahun. Dan selama saya hidup saya belum pernah bertemu Muhammad, mendengar apa itu Agama, apa artinya, siapa Tuhannya, apa kitabnya, dll.

Wajar saja kan, toh Muhammad sendiri baru datang di negara saya 1 tahun setelah saya meninggal kan. Namun, ketika saya meninggal, saya ternyata di masukkan Tuhan ke Neraka karena tidak mengenal Tuhan tersebut.

Dalam kasus saya ini, siapa yang salah?

a. Saya yang salah karena tidak mengetahui keberadaan Tuhan?
    Tapi bagaimana saya bisa tau, Tuhan tidak pernah menampakkan diri atau memberitahu saya               secara langsung kan.
b. Salah Muhammad yang kurang cepat sampai di Indonesia? 
    Tapi kalau memang Tuhan maha kuasa, ya jangan suruh Muhammad yang menyebarkan agama.         Mungkin Iron Man bisa lebih cepat karena punya roket terbang dan lain sebagainya.. hahahaa. 
c. Salah Tuhan?
    Alasannya ya lihat saja dari pilihan a dan b diatas. hihihi. Simple kan.

--------------------------

Kesimpulannya :

Jika Tuhan ada, tapi ia tidak mampu menunjukkan keberadaannya secara jelas dan nyata, berarti Tuhan itu tidak maha Bisa.

Jika Tuhan ada dan mampu menunjukkan keberadaannya tapi memilih untuk Tidak Mau, berarti Tuhan Acuh kepada manusianya dan Egois.

Jika Tuhan ada tapi tidak mampu/tidak mau mau menunjukkan keberadaannya namun tetap menciptakan Neraka sebagai hukuman orang-orang yang tidak menyembahnya, berarti Tuhan itu senang menghukum manusia.

Tuhan itu hanya ciptaan  manusia sebagai subjek dan agama hanyalah seperangkat alat kontrol sosial untuk memerintah dan mengatur manusia. 

So, anda lebih memilih kesimpulan yang mana? Kembali kepada diri anda sendiri.
Salam Damai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar