Apa / Siapa Yang Menciptakan Tuhan ?

Theis : 
Mengapa harus ada pertanyaan seperti ini? 

Saya  : 
Saya menanyakan hal ini karena berkaitan dengan logika, sekaligus mempertanyakan theis yang gemar memberikan Kalam Cosmological Argument sebagai landasan. Kira-kira berbunyi seperti ini;
1. What ever begins to exist, has a cause
2. The universe began to exist
3. So The universe has a cause
Secara logika, kita semua pasti sama dan setuju atas logika diatas. Apapun yang ada "exist" mempunyai penyebab "Cause". Tidak mungkin sesuatu muncul dari ketiadaan. 

Theis pun memotong: "Bagi kami, ada kok yang muncul dari ketiadaan. Alam semesta ini muncul dari ketiadaan. itu mungkin saja bagi Tuhan menciptakan sesuatu dari ketiadaan"

Berarti itu sama saja. Theis mengakui tuhan yang menciptakan nya. Itu artinya theis menempatkan Tuhan sebagai Cause/penyebabnya. Ketiadaan disini lebih kepada konsep penciptaan, bukan materi pencipataannya.

Kalam Argument ini pun tidak bisa dibantah oleh atheis. Namun, dalam hal ini atheis tidak menempatkan Tuhan sebagai cause nya. Atheis cenderung menempatkan penejelasan ilmiah sebagai cause nya.  Itu hal yang wajar saja, karena memang atheis perlu sesuatu yang nyata dan dapat dibuktikan.

Namun Kalam argument cenderung disukai oleh Theis karena menanggapai kenyataan bahwa sampai saat ini para atheis belum juga menemukan jawaban ada apa sebelum teori big bang? atau keyakinan tunggal akan asal usul manusia.

Saya pun setuju bahwa bagaimana hebatnya teori penciptaan alam semesta seperti Big Bang, bahkan teori String yang baru-baru ini menjadi wacana besar, belum bisa membuktikan secara pasti ada apa sebelum peristiwa Big Bang.

Namun, saya pun akan menanyakan hal yang sama kepada theis. Lalu, jika atheis belum bisa membuktikan theory of everything (teori yang dapat menjelaskan asal usul semuanya), apakah itu artinya theis bisa langsung meng claim cause nya sebagai Tuhan?

Lagipula, berhati-hatilah para theis atas apa yang mereka anggap sebagai penguat keyakinan mereka. Contohnya kalam argument ini. 

Theis menyimpulkan. Segala sesuatunya memiliki penyebab dan asal yang tunggal yaitu tuhan. 
Tuhan di anggap sebagai bentuk sesuatu yang ada/Esist dong? 
Nah, mari kita masukkan rumusan kalam tersebut kepada apa yang disebut Tuhan sebagai sesuatu yang ada/exist dan harus dipercayai keberadaannya.

1. What ever begins to exist, has a cause
2. The GOD is exist
3. So The GOD has a cause

Anda lihat? Theis yang menempatkan Tuhan sebagai sesuatu yang exist, ada, dapat dipercaya dengan segala sifat-sifat nya, aturan dan larangannya. Berarti wajar jika muncul pertanyaan saya, "Lalu, darimana asalnya tuhan? apa penyebabnya"

------------------------------

Theis : 
Tuhan tidak bisa masuk dalam rumusan tersebut, karena Tuhan selalu ada. Tidak diciptakan, tidak berawal dan berakhir. Dialah yang Alpha dan Omega.

Saya:
Bagaimana anda bisa merubah pola pikir anda dengan cepat seperti itu? hanya karena melihat Tuhan tidak bisa dimasukan kedalam rumusan kalam?

Jika sekarang anda bilang Tuhan selalu ada, tidak diciptakan, serta tidak berawal dan berakhir, maka seharusnya anda tidak menjadi Theis.

Karena anda secara tidak sadar selalu menempatkan Tuhan sebagai ujung dan jawaban atas apapun. 
Sekarang saya akan berikan pernyataan sebagai berikut:

"Alam semesta itu selalu ada. Tidak diciptakan, tidak berawal dan berakhir."

Apakah anda sepakat dengan hal tersebut? tentu saja tidak kan. Anda akan tetap menjawab alam semesta ini diciptakan oleh tuhan.

Lalu, anda tidak akan bisa membantah rumus kalam argumen dengan rumusan lain berbunyi "Tuhan selalu ada. Tidak diciptakan, tidak berawal dan berakhir". Namun ketika objek Tuhan digantikan dengan Alam Semesta, anda juga menolak rumusan yang anda buat sendiri.

-------------------------------


Atheis :

Tuhan itu diciptakan oleh manusia sebagai jawaban atas ketidaktahuan mereka terhadap kebenaran yang belum bisa mereka buktikan.


Saya :
Saya nampaknya paham mengapa Atheis menyatakan demikian. Karena dibandingkan dengan posisi atheis yang masih mati-matian berupaya menjelaskan segala hal satu persatu selama ratusan tahun, posisi theis menjadi lebih enak karena mereka tidak perlu repot repot meneliti, hanya bergantung pada keyakinan mereka akan kekuasaan Tuhan.

Dan wajar pula atheis menuding Tuhan diciptakan manusia, karena pencetusan ide ketuhanan itu sendiri oleh manusia. Baik yang disebut perwakilan tuhan, nabi, dan lain sebagainya. Intinya Tuhan tidak secara langsung menunjukkan dirinya di muka bumi dan berseru "Aku lah Tuhan. Yang menciptakan segalanya dan maha segalanya".

Ramai dalam buku "God Delusion" karangan Richard Dawkins seorang Atheis yang merupakan  penulis, ahli etologibiologi evolusioner, dan ilmu pengetahuan umum Britania Raya. Ia mengatakan bahwa theis merupakan orang yang berkhayal tentang sosok bernama Tuhan.

Wajar pula ditulis seperti itu. Theis tidak boleh langsung menghujat kafir, dan lainnya. Ajaran agama manapun memperkenalkan konsep/ide Tuhan berdasarkan apa? Manusia yang mengaku melihat , mendengar, atau bahkan mampu berkomunikasi dengan tuhan, sehingga di anggap sebagai perwakilan tuhan di bumi, pembawa pesan, nabi, dll. (Tapi mengapa hanya ia yang melihat, mendengar atau merasakan? apakah perasaan tersebut nyata, atau hanya halusinasi? wajar kan  kalau dipertanyakaan.)

Ironisnya, theis biasanya menambahi bahwa bukan hanya dari manusia, tapi juga tertulis dalam kitab suci. Lalu darimana datangnya kitab suci? Apakah turun dari langit? Kitab ditulis sebagai buku oleh siapa? Manusia bukan?

Jika theis masih memikirkan jawaban lainnya seperti "Tapi bagaimana kitab suci dapat menjelaskan segala hal? darimana datangnya ilmu itu kalau bukan dari Tuhan?"
Ok, menarik. Tapi saya akan membahas pertanyaan ini dalam bagian lain di blog ini. Dan baru akan di tulis jika tiga bagian dalam blog ini selesai. Akan dibahas pada bagian keempat "Bedah Agama"

Oleh karena itu, saya sebagai Agnostic tidak akan meng claim dengan cepat bahwa Tuhan itu ada, hanya karena belum adanya jawaban tepat atas segalanya. Saya ingin proses pembuktian membuktikan dan memberi pernyataan nya secara ilmiah yang dapat diterima akal dan pikiran sehat manusia. Dan saya juga tidak akan meng claim tuhan itu tidak ada karena hanyalah karangan manusia. Padahal saya sendiri tidak bisa benar-benar membuktikan ketiadaannya tuhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar