Sebagai Agnostic, saya memandang agama sebagai ilmu yang tak ubahnya seperti Sosiologi, psikologi, dan ilmu terapan lainnya yang hadir sebagai alat kontrol sosial dalam berbangsa dan bernegara. Namunm saya ingin mencoba memberikan pandangan apabila di dunia ini tidak terdapat Agama. Bagaimanakah pengaruhnya dalam kehidupan kita?
Salah satu konsep mendasar yang ditawarkan para theis adalah adanya Surga dan Neraka. Simple nya, yang baik masuk surga, yang jahat masuk neraka. Tapi nyatanya, konsep tersebut dijadikan senjata akhir agar semua orang meyakini dan membenarkan Tuhan dari masing-masing agama tersebut. Karena jelas, Konsep tambahannya lebih miris lagi, karena walaupun telah berbuat baik namun tidak menyembah Tuhan tertentu, orang tersebut tetap akan masuk kedalam neraka.
Pertanyaan ini mungkin sudah menjadi pertanyaan mendasar yang masih dipertanyakan oleh para ilmuwan, dan atheis, Mengapa hanya golongan ilmuwan dan atheis yang mempertanyakan hal tersebut? karena mereka bukan theis yg memiliki pola pikir berbeda dalam menjawab pertanyaan populer "Why we are here/exist?" , berikut ulasannya.
Tiap-tiap agama mempunyai Tuhan untuk disembah. Namun, hingga saat ini, telah ada ribuan agama yang bermunculan di muka bumi. Dengan kata lain ada ribuan juga Tuhan yang ada. Masing-masing agama pasti akan menolak wacana ini dengan membenarkan Tuhan mereka sendiri dan menyalahkan Tuhan yang lain. Dengan cara berdakwah, menyebarkan perintah, ilmu, bahkan berperang !!!
Simple nya, dengan kesusahpayahan manusia untuk membuktikan kebenaran Tuhan dalam agamanya, mengapa bukan Tuhan langsung yang menunjukkan agama mana yang paling benar?
Saya menanyakan hal ini karena berkaitan dengan logika, sekaligus mempertanyakan theis yang gemar memberikan Kalam Cosmological Argument sebagai landasan. Kira-kira berbunyi seperti ini;
Ingin keluar dari gelar Theis, lalu apakah pilihannya mutlak kepada golongan Atheis?
Saya pribadi menganggap Theis dan Atheis itu sama. Sama-sama memiliki keberpihakan dan keyakinan tertentu. Dan saya tidak ingin hal itu.
Golongan netral adalah yang saya cari. Namun, apakah memang ada golongan seperti itu?